Piano di Kotak Kaca

Piano di Kotak Kaca

Author: Agnes Jessica

Category: Humor

Wajah Sheila berubah murung. \"Bapak mau bilang karena saya anak pembunuh, kan? Saya punya sifat kejam dalam diri saya, makanya berkali-kali saya mendapat masalah.\"
\"Kamu memiliki banyak sifat istimewa. Kamu perhatian pada orang lain, kamu ingin sekali terlibat secara emosional dengan manusia lain. Singkatnya, kamu sensitif dan peduli terhadap orang lain. Tapi orang-orang dengan sifat seperti ini punya kelemahan.\"
\"Apa kelemahannya?\"
\"Jika orang lain kurang peduli terhadapnya, ia akan membenci orang itu.\"


Sebuah miniatur piano menjadi kenangan terakhir Sheila akan ibunya. Ibunya meninggal karena dibunuh ayahnya sendiri dan sang ayah dipenjara. Tinggal Sheila sebatang kara, tanpa kasih sayang orangtua di usianya yang masih belia.
Uluran tangan dari saudara angkat ayahnya ternyata membawa kepahitan lain. Sheila dijadikan pembantu di tempat tinggalnya yang baru dan berulang kali dianiaya secara mental. Sikap keras gadis itu sering kali dikaitkan dengan latar belakangnya yang berayah pembunuh. Sheila merasa takut akan emosinya yang mudah sekali meledak sehingga melukai orang-orang yang melukai harga dirinya.
Satu-satunya orang yang mengulurkan tangan tulus padanya hanyalah Bram, pria timpang yang memendam banyak kepahitan akibat kondisi fisiknya. Bisakah ikatan yang terjalin di antara mereka mengembalikan jiwa Sheila yang terluka dan merindukan ibunya?

No. GM :
0
ISBN :
Price :
Rp 52,500
Total Pages :
0 pages
Size :
13.5 x 20
Published :
01 January 1900
Format :
Softcover
Category :
Humor
Tags
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Agnes Jessica

Agnes Jessica adalah mantan guru matematika SMUK I BPK Penabur Jakarta. Karena ingin mengembangkan bakat seni, walau ia suka mengajar dan murid-muridnya juga suka diajar olehnya, ia keluar dan memilih berkarya sebagai penulis novel. Selain menulis, ia juga suka menggubah lagu, main gitar, keyboard, dan menyanyi. Ia sudah melahirkan sebelas novel yang berjudul Jejak Kupu-Kupu, Rumah Beratap Bougenvil, Dua Bayang-Bayang, Satu Abad Sekajap Mata, Peluang Kedua, Dongeng Sebelum Tidur, Bunga Yang Terbuang, Angan Sang Cinderella, Jakarta An Undercover Life, Noda Tak Kasamata dan Maharani. Selain memakai nama Agnes Jessica, ia kerap menulis dengan nama samaran Yoshiko Agunesu. Keiginan utamanya adalah bisa berkarya terus; keinginan kedua: bisa diterima di hati pembaca; dan keinginan terakhir: happily ever after. Bila ada yang ingin berkomunikasi melalui surat, silakan kirim ke PO BOX 1410 Jkb 11014, atau ke alamat e-mail: agnesjessi@yahoo.com.