Cemara's Family#2 (Versi Bahasa Inggris dari Keluarga Cemara#2)

Cemara's Family#2 (Versi Bahasa Inggris dari Keluarga Cemara#2)

Author: Arswendo Atmowiloto

Category: Nonfiction

In the fast-paced world where conscience is often swallowed by the daily struggles to survive, one little family maintains their true principle that honesty is the best policy. Though stricken with poverty, Cemara\'s family continues to live with gratefulness, kindness, and resilience. Cemara, the main character of this heartwarming novel, is a bright and lovely little girl who\'s still in kindergarten. She lives with Abah, the breadwinner of the family, who works as a pedicab driver and a handyman whenever he\'s needed. To support him, Emak, the mother, makes sweet grain snacks and asks her daughters to sell them around their village. Euis, the firstborn daughter, is on the 6th grade and has experienced the family\'s wealthy state in the past, before poverty strikes them. While the youngest daughter is Agil, a sweet girl who puts a smile in everyone\'s face.

Cemara\'s Family is an evocative novel about the values of family as a pillar of strength. Cemara\'s sweet little stories show us that tears can actually be a symbol of happiness and that there is always hope even in the time of hardship.

No. GM :
0
ISBN :
9786020315720
Price :
Rp 90,000
Total Pages :
0 pages
Size :
13.5 x 20
Published :
23 April 2015
Format :
Softcover
Category :
Nonfiction
Tags
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Arswendo Atmowiloto

ARSWENDO ATMOWILOTO lahir di Solo, 26 November 1948. Ia mulai menulis dalam bahasa Jawa. Sampai kini karyanya yang telah diterbitkan sudah puluhan judul. Ia sudah belasan kali pula memenangi sayembara penulisan, memenangkan sedikitnya dua kali Hadiah Buku Nasional, dan mendapatkan beberapa penghargaan baik tingkat nasional maupun tingkat ASEAN. Tahun 1979 ia mengikuti program penulisan kreatif di University of Iowa, Iowa City, USA. Dalam karier jurnalistik, ia sempat memimpin tabloid Monitor, sebelum terpaksa menghuni penjara (1990) selama lima tahun.
Pengalamannya dalam penjara telah melahirkan sejumlah noveltermasuk Projo dan Brojo ini, buku-buku rohani, puluhan artikel, dan catatan lucu-haru, Menghitung Hari. Judul tersebut telah disinetronkan dan memperoleh penghargaan utama dalam Festival Sinetron Indonesia, 1995. Tahun berikutnya, sinetron lain yang ditulisnya, Vonis Kepagian, juga memperoleh penghargaan serupa.
Dunia pertelevisian memang sudah menarik perhatiannya sejak ia memimpin tabloid Monitor. Karya-karyanya yang pernah terkenal seperti Kiki, Imung, Keluarga Cemara, Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku, dan Canting diangkat sebagai drama serial di televisi. Ia juga menulis buku Telaah tentang Televisi serta Mengarang Itu Gampang dan Mengarang Novel Itu Gampang yang belasan kali cetak ulang.
Ia kini masih tetap menulis skenario dan novel, sering tampil dalam seminar dan diundang ceramah, serta memproduksi sinetron dan film, termasuk film Anak-Anak Borobudur (2007). Selain buku, televisi, dan film, ia mengaku menyukai komik dan humor, dan sangat tertarik untuk terlibat dalam dunia anak-anak.
Ia tinggal di Jakarta dengan istri yang itu-itu juga, tiga anak yang
sudah dewasa dan berkeluarga, lima cucu, ratusan lukisan \\\\\\\"kapas berwarna\\\\\\\" yang dibuatnya waktu di penjara, seperti juga sandal tato.
\\\\\\\"Ada yang mengatakan saya ini gila menulis. Ini mendekati benar, karena
kalau tidak menulis saya pastilah gila, dan karena gila makanya saya
menulis.\\\\\\\"