Sisi Sepasang Sayap

Sisi Sepasang Sayap

Author: Sindhunata

Category: Religion & Spirituality

WAJAH-WAJAH BRUDER YESUIT

Tak mungkin seekor burung terbang hanya dengan sesisi sayapnya. Seperti seekor burung, Serikat Yesus bisa terbang, karena ia mempunyai sepasang sayap. Dan, kedua sayap itu adalah para imam dan para bruder.

Buku Sisi Sepasang Sayap ini adalah usaha kecil untuk memperkenalkan kehidupan para bruder Yesuit di Indonesia, yang kiranya belum banyak dikenal orang. Kehidupan mereka adalah harta rohani yang memungkinkan Serikat Yesus dapat berada, hidup, dan bekerja sampai dewasa ini.

Bruder Yesuit menghayati panggilan, tugas, dan karyanya dengan amat sederhana. Mereka dekat dengan pekerjaan dan hidup harian yang amat biasa, sederhana, rutin, dan sepele. Karena itu, buku tentang mereka ini kiranya dapat menjadi inspirasi bukan hanya untuk para Yesuit, melainkan juga bagi siapa saja, bahkan bagi para awam, yang bergelut dengan hidup hariannya yang biasa dan sederhana.

Dari kisah-kisah mereka, kita dapat belajar tentang spiritualitas Ignatian secara konkret dan mudah. Spiritualitas itu bukan teori atau sekadar hidup rohani, melainkan praktik hidup nyata dalam keseharian yang rutin dan sederhana. Dari praktik hidup para bruder Yesuit ini, kita akan menjadi lebih memahami apa artinya “menemukan Tuhan dalam segala”. Kisah hidup mereka adalah wujud konkret dari spiritualitas Ignatian yang dikenal sebagai contemplativus in actione, kontemplasi dalam aksi.

Jika direnungkan dengan dalam, kisah-kisah sederhana mereka akan memberi inspirasi apakah sesungguhnya doa itu: Doa adalah doa, justru karena tak terlepas dari hidup harian yang sederhana dan yang kelihatannya asal berjalan dan sepele. Dan, buku ini menunjukkan, bukan hanya lewat permenungan atau kekhusyukan meditasi atau kontemplasi, tetapi lewat kerja kasar pun kita bisa menemukan jalan menuju Allah.

No. GM :
622218005
ISBN :
978-602-06-6212-1
Price :
Rp 110,000
Total Pages :
252 pages
Size :
14x21 cm
Published :
01 June 2022
Format :
Soft Cover
Category :
Religion & Spirituality
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Sindhunata

Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, SJ, amat dikenal karena karya sastranya yang telah menjadi klasik, Anak Bajang Menggiring Angin. Penulis yang dilahirkan 12 Mei 1952 di Kota Batu, Jawa Timur ini juga amat dikenal karena features-nya tentang kemanusiaan dan kolomnya tentang sepak bola dunia di Harian Kompas, Jakarta. Sekarang ia adalah Penanggung Jawab/ Pemimpin Redaksi Majalah BASIS, Yogyakarta. Karier jurnalistiknya dimulai dengan bekerja sebagai wartawan Majalah Teruna, terbitan PN Balai Pustaka, Jakarta, 1974-1977. Mulai tahun 1977, ia menjadi wartawan di Harian Kompas, Jakarta.

Sindhunata tamat dari Seminarium Marianum, Lawang, Malang, tahun 1970. Tahun 1980, ia selesai dengan studi sarjana filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Kemudian ia menyelesaikan studi teologi di Institut Filsafat Teologi Kentungan, Yogyakarta (1983). Ia melanjutkan studi doktoral filsafat di Hochschule f?r Philosophie, Philosophische Fakult?t SJ M?nchen, Jerman 1986-1992.

Ia telah menulis buku ilmiah: Dilema Usaha Manusia Rasional, Hoffen auf den Ratu Adil–Das eschatologische Motiv des ”Gerechten K?nigs” im Bauernprotest auf Java w?hrend des 19und zu Beginn des 20 Jahrhunderts (Menanti Ratu Adil–Motif Eskatologis dari Ratu Adil dalam Protes Petani di Jawa Abad ke-19 dan awal Abad ke-20), Sakitnya Melahirkan Demokrasi (1999), dan Kambing Hitam, Teori Ren? Girard (2006). Telah terbit juga buku-buku features-nya: Cikar Bobrok dan Bayang-bayang Ratu Adil. Sindhunata juga menulis buku dalam bahasa Jawa: Aburing Kupu-Kupu Kuning, Ndh?r?k Sang D?wi ing ?r?ng-?r?nging Redi Merapi, Sumur Kitiran Kencana, dan Nggayuh Gesang Tentrem. Ia juga menjadi pengisi rubrik bahasa Jawa ”Blencong” di Harian Suara Merdeka, Semarang.

Selain Anak Bajang Menggiring Angin, beberapa karya sastranya adalah: Air Penghidupan, Semar Mencari Raga, Mata Air Bulan, Tak Enteni Keplokmu, Tanpa Bunga dan Telegram Duka. Kumpulan puisinya telah diterbitkan dalam buku Air Kata Kata (2003). Penulis rubrik ”Tanda Tanda Zaman” di Majalah BASIS ini juga telah menerbitkan buku tentang ilmu tertawa yang berangkat dari dagelan ludruk, Ilmu Ngglethek Prabu Minohek (2004) dan buku tentang filsafat slebor becak yang berjudul Waton Urip (2005). Telah terbit trilogi catatan sepak bolanya: Air Mata Bola, Bola di Balik Bulan, dan Bola-Bola Nasib (2002). Tahun 2006, features-features-nya yang dipilih dari Harian Kompas diterbitkan serentak dalam lima buku: Dari Pulau Buru ke Venezia, Segelas Beras Untuk Berdua, Ekonomi Kerbau Bingung, Petruk Jadi Guru, dan Burung-burung di Bundaran HI. Tahun 2007, penulis meluncurkan Putri Cina. Di samping menulis buku, ia menjadi editor beberapa buku ilmiah dan buku features.