Perempuan Kembang Jepun

Perempuan Kembang Jepun

Author: Lan Fang

Category: Humor

Walau menurut banyak orang 98% kepala laki-laki berisi uang dan seks, dan 2% sisanya---cinta dan kebersamaan---ada di kepala perempuan, novel ini bukan sekadar bercerita tentang uang dan seks. Uang memang dibutuhkan dan seks memang dinikmati, tapi dalam cinta dan kebersamaan itulah Sang Hidup meletakkan sebuah arti.

Dengan latar belakang kawasan Kembang Jepun di Surabaya pada tahun 1940-an, novel ini bercerita tentang:

Tjoa Kim Hwa, yang selalu berkedok untuk uang dan seks.

Sulis, yang selalu menuntut uang dan seks.

Lestari, yang tidak butuh uang dan seks.

Kaguya, yang lahir karena uang dan seks.



Tapi...



Matsumi masih mencari kehakikian cinta. Ternyata ada cinta yang layak dipertahankan, ada cinta yang harus diperjuangkan, ada cinta yang harus dilupakan.

Matsumi merindukan kebersamaan. Ternyata ada kebersamaan yang gelisah, ada kebersamaan yang hampa, ada kebersamaan yang tanpa apa-apa---tanpa uang dan seks.

Ada laki-laki dan perempuan.

Ada tua dan muda.

Ada anak dan orangtua.

Dalam novel ini, ada uang, seks, sekaligus cinta dan kebersamaan.

ADA WARNA HIDUP!

Karakter-karakter dalam Perempuan Kembang Jepun adalah kuat dan hidup dengan gaya penceritaan seperti tokoh yang bertutur.
Tema \"pencarian cinta\" sangat kuat dalam novel ini. Dengan latar belakang kota Surabaya di tahun 1940-an dan tahun 2000-an, simak kisah anak yang mencari cinta ibu, ibu mencari cinta anak, suami mencari cinta istri, dan seorang geisha yang mencari cinta sejati.

No. GM :
0
ISBN :
979-22-2404-1
Price :
Rp 35,000
Total Pages :
0 pages
Size :
13.5 x 20
Published :
07 November 2006
Format :
Softcover
Category :
Humor
Tags
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Lan Fang

Dilahirkan di Banjarmasin pada tanggal 5 Maret 1970 dari pasangan Johnny Gautama dan (Alm.) Yang Mei Ing, sebagai anak sulung dari dua bersaudara. Adiknya bernama Janet Gautama. Pada tahun 1988, ia menyelesaikan SMA-nya di Banjarmasin lalu meneruskan dan menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum Universitas Surabaya (UBAYA).

Walaupun terlahir dalam keluarga keturunan Cina yang cukup konservatif dan lebih berkonsentrasi kepada dunia bisnis, Lang Fang sudah suka menulis dan membaca sejak usia sekolah dasar.

Sebetulnya keinginan Lan Fang untuk menulis cerpen sudah mulai ada sejak SMP ketika bacaannya mulai beralih kepada majalah-majalah remaja seperti Anita Cemerlang dan Gadis. Tetapi karena dianggap \\\\\\\"ganjil\\\\\\\" dan \\\\\\\"tidak tertangkap mata\\\\\\\" oleh keluarga, tidak ada motivasi kuat untuk mempertajam talentanya. Keinginan menulis pun terlupakan begitu saja.