Tenun Sumba: Membentang Benang Kehidupan

Tenun Sumba: Membentang Benang Kehidupan

Author: Prof. Etty Indriati, Ph.D

Category: Fashion & Beauty

Tenun Sumba telah melanglang buana dalam dua abad ini, dikagumi orang keindahannya, nilai filosofisyang terkandung di dalamnya, dan kerumitan cara pembuatannya. Tidak hanya merupakan integritas budaya Sumba dalam siklus hidup dan tradisi orang Sumba, tenun Sumba berkembang memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai karya seni yang menjadi koleksi, baik pribadi maupun museum terkemuka di dalam dan luar negeri. Buku ini memaparkan berbagai museum terkemuka yang mengoleksi dan menuliskan koleksi tenun Sumba; cara pembuatan, ragam teknik, serta motif dan katalog 100 tenun koleksi penulis dari Pau, Patawang, Rende, Kanatang, Kambera, Kaliuda, Warinding, Melolo, Kodi, Lamboya, Kapunduk, Palindi, dan Anakalang. Dinamika dan keragaman motif serta makna motif tenun Sumba menjadi bahasan buku ini, dari motif pasola, Wilhelmina, kuda, buaya, kura-kura, kucing, dan orang Eropa bermain musik. Dibahas pula munculnya motif burung Garuda Pancasila lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dibuat setelah Indonesia merdeka.

No. GM :
619232009
ISBN :
978-602-06-3510-1
Price :
Rp 250,000
Total Pages :
152 pages
Size :
22x28cm
Published :
18 November 2019
Format :
Hard Cover
Category :
Fashion & Beauty
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Prof. Etty Indriati, Ph.D

Etty Indriati, Ph.D., adalah Fulbright scholar—doktor dalam bidang antropologi alumni The University of Chicago di Amerika Serikat. Ia juga dokter dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sejak tahun 1989 hingga 2013, Etty mengajar sebagai dosen di Fakultas Kedokteran UGM dan mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia atas pengabdiannya itu. Pada tahun 2005, UGM mengukuhkannya sebagai Guru Besar. Tahun 2012 ia menjadi Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan Nasional dan membantu Indonesia menyukseskan nominasi subak menjadi Warisan Dunia oleh UNESCO, dalam rapat World Heritage di St. Petersburg. Ia juga membantu berbagai kasus identifikasi korban bencana di Indonesia dalam tim Nasional Disaster Victim Identification.

Lebih dari 20 buku telah ditulisnya, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, antara lain Batik Wearable Art on Cloth, novel Cokelat Postmortem, Menulis Karya Ilmiah, Anakku Aman Anakku Sayang, Pola dan Akar Korupsi, Strategi Hindari Plagiarisme, Sangiran Situs Manusia Purba Indonesia, dan Antropologi Forensik.

Selain mengoleksi tenun Sumba, Etty juga mengoleksi batik. Koleksi batik Etty dipamerkan di Art Institute of Chicago bersama dengan koleksi museum selama lima bulan dari April sampai September 2017 dalam pameran Batik: Textile of Java. Sejak 2017, Etty menjadi anggota kehormatan Komisi Tekstil di Art Institute of Chicago. Buku ini merupakan buku kedua dari rencana tiga buku tenun Sumba yang ditulisnya. Buku pertama Beri Daku Tenun Sumba diterbitkan tahun 2016 oleh Hexart-Duta Galery Kemang, Jakarta.