Demi Pencitraan (Sex and Vanity)

Pada pagi pertama di Pulau Capri, Lucie Churchill bertemu George Zao dan langsung sebal. Ia tak suka ketika George rela bertukar kamar supaya Lucie mendapat pemandangan bagus. Lucie tak suka ketika George menciumnya dalam keremangan vila kuno Romawi dan mereka dipergoki sepupunya.

Punya ibu keturunan Cina dan ayah dari kalangan atas New York, Lucie selalu lebih menampilkan sisi kulit putih dirinya, dan menolak mengakui bahwa ia menyukai George.

Namun, beberapa tahun kemudian, waktu pria tersebut mendadak muncul di tempat Lucie berakhir pekan dengan tunangannya, gadis itu ternyata tertarik lagi pada George.

Lucie pun mulai menjalin kebohongan demi kebohongan, terutama pada diri sendiri, ketika ia sekuat tenaga menolak kehadiran George di dunianya—dan hatinya.

“Kisah modern yang memikat… penuh drama, permata, dan satire.”
—Vanity Fair