Pramoedya Menggugat, Melacak Jejak Indonesia (sampul 2024)

Pramoedya Menggugat, Melacak Jejak Indonesia (sampul 2024)

Author: Prof. Koh Young Hun

Category: Literary

A. Teeuw pernah mengatakan bahwa Pramoedya merupakan penulis yang muncul hanya sekali dalam satu generasi, atau malah dalam satu abad. Saya yakin, pendapat itu tidak hendak melebih-lebihkan.

Pramoedya adalah novelis yang tidak hanya mewakili Indonesia melainkan juga kawasan Asia. Ia penulis yang mencurahkan pemikiran di bawah naungan humanisme. Kemanusiaan merupakan satu dasar pemikiran dan landasan penciptaan karya Pramoedya. Falsafah ini bersumber dari pandangan bahwa manusia yang hakiki melepaskan diri dari segala belenggu, seperti penolakan atas warisan budaya yang kolot, perlawanan atas ketidakadilan kekuasaan kolonial, atau semangat membangun kebebasan dan kesejahteraan dalam lingkup kesatuan bangsa. Sikap ini tentu saja bukan tanpa risiko. Ia harus meringkuk di penjara selama tujuh belas setengah tahun masing-masing pada zaman Belanda, Orde Lama, dan Orde Baru.

Dalam buku ini, saya memberi tanggapan terhadap Bumi Manusia, Arus Balik, Arok Dedes, dan Gadis Pantai. Saya menganalisis dan menguraikan dunia Pramoedya melalui karya-karyanya. Saya tidak hanya menjunjung tinggi dan mengungkapkan kedalaman makna serta pesan tematik novel-novel Pramoedya, melainkan, sebagai seorang sarjana yang berkecimpung dalam bidang kritik sastra, saya berusaha membuktikan keunggulannya sekaligus.


Prof. Koh Young Hun

No. GM :
624202004
ISBN :
978-602-03-8290-6
Price :
Rp 179,000
Total Pages :
466 pages
Size :
14 x 21 cm
Published :
24 January 2024
Format :
Soft Cover
Category :
Literary
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Prof. Koh Young Hun

Prof. Koh Young Hun adalah staf pengajar di Dept. of Malay-Indonesian Studies, Hankuk University of Foreign Studies(HUFS), Seoul, Korea; meraih gelar doktor (Ph.D) dalam bidang sastra Indonesia dari University of Malaya (1994), Kuala Lumpur, dengan tesis berjudul “Pemikiran Pramoedya Ananta Toer dalam Novel-Novel Mutakhirnya”; aktif meneliti mengenai sastra Indonesia; makalah-makalahnya antara lain, “Aspek Kesejarahan yang Tersirat dalam Arok Dedes” dan “Budaya Jawa dalam Beberapa Novel Pramoedya”.

Prof. Koh pernah mengajar bahasa Korea di Universitas Nasional, Jakarta (1988-1990), di Universiti Kebangsaan Malaysia (1991-1993). Pernah menjabat deputy chairman of Korea Association of Malay -Indonesian Studies (KAMIS), dan chairman of Pusat Budaya Indonesia, Seoul. Pada tahun 2007, beliau menerbitkan cerpen-cerpen Korea yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia berjudul Laut dan Kupu-Kupu.