Loading...
Ratri Ninditya
Ketika Ninin sedang menulis skrip iklan televisi di kantornya, ia membayangkan betapa enaknya terbaring di rumah sakit dengan infus paracetamol 1000mg yang mengalir langsung ke pembuluh darah, setengah sadar menghitung peri hitam yang beterbangan di atas kepalanya. Saat itulah ia memutuskan harus hijrah dari industri periklanan. Ia beruntung mendapatkan beasiswa pascasarjana untuk belajar Gender and Cultural Studies di University of Sydney. Setelah lulus ia bekerja sebagai peneliti kebijakan untuk Koalisi Seni. Menulis puisi menjaganya tetap waras.