Menjadi Arsitek Kehidupanmu Sendiri bersama buku Think Like A Monk: Jay Shetty

Posted: 09 August 2023
Menjadi Arsitek Kehidupanmu Sendiri bersama buku Think Like A Monk: Jay Shetty

"Sepanjang hidupku, aku terpesona oleh orang-orang yang berubah dari tidak punya apa-apa menjadi sesuatu - cerita miskin menjadi kaya. Sekarang, untuk pertama kalinya, aku berada di hadapan seseorang yang sengaja melakukan yang sebaliknya." - Jay Shetty, Think Like A Monk.

Buku Think Like A Monk, karya Jay Shetty, penulis terlaris #1 New York Times, host podcast On Purpose, dinobatkan dalam daftar 30 Under 30 Forbes Magazine, dan seorang mantan rahib yang memiliki total lebih 50 juta pengikut di seluruh media sosialnya. Buku ini menawarkan alternatif cara pandang dan pendekatan seorang mantan rahib/biksu terhadap kehidupan.

Dibagi menjadi tiga bagian (Melepaskan, Bertransformasi, dan Berbagi), yang mengajak pembacanya memahami pikiran, tujuan, dan proses healing kita. Ada pula grafik, ilustrasi gambar, anekdot pengalaman penulis, tips praktikal yang dianjurkan untuk pembaca coba langsung, dan tes profil "Darma" yang membantu pembaca menemukan tipe personalitas dan tujuan hidupnya.

"Identitasmu adalah cermin berdebu. Saat pertama kali kau menatap dalam cermin, kebenaran tentang siapa dirimu dan nilai apa yang kaujunjung tidak terlihat. Membersihkannya mungkin  bukan pekerjaan yang menyenangkan, tetapi hanya setelah debu itu lenyap, barulah kau bisa melihat pantulanmu yang sesungguhnya." - Jay Shetty, Think Like A Monk.

Sebenarnya dalam tiap bagian terdapat beberapa pemikiran, konsep, dan ide yang membantu kita berkembang. Namun, salah satu yang cukup menarik adalah pandangannya bahwa kita sebagai manusia memiliki dua mindset: "monkey mind" & "monk mind". Kedua mindset ini akan saling bertukar di pikiran kita. Poinnya adalah bukan menghilangkan salah satu dari mindset ini, tapi bagaimana kita memahami dan menyadari saat "monkey mind" pegang kendali. 

Dalam contohnya, Shetty menjelaskan bahwa multitasking, overthinking, terdistraksi, dan self centered adalah kata-kata yang mendeskripsikan "monkey mind". Sedangkan "monk mind", Shetty deskripsikan dengan single tasking, menganalisa, disiplin, self care. "Monk mind" disini juga butuh kerja keras untuk dicapai dan apabila sudah dicapai, tak akan permanen jadi mindset pikiran. Karena kata-kata monk sendiri berarti student.

Buku Think Like A Monk ini menginspirasi pembacanya, memberikan peralatan, anekdot dan pengalaman pribadi penulisnya, serta tips praktikal yang membantu pembacanya belajar menavigasi perjalanan self love, healing, penemuan jati dirinya, ego, dan kedamaian hidup.

Oiya, untuk teman-teman pembaca yang ingin membaca bukunya. Buku ini telah tersedia di Gramedia Store seluruh Indonesia, online marketplace Gramedia, dan Gramedia.com. Selamat membaca!

(Iglo/GPU)