Goodbye, things: Hidup Minimalis ala orang Jepang
Membahas soal gaya hidup minimalis di negara Indonesia mungkin belum terlalu diketahui dan diterapkan oleh banyak orang. Namun di negeri asal buku ini yaitu Jepang, gaya hidup minimal sudah banyak dipraktikkan dan dikenal luas. Buku ini membahas berbagai tips untuk hidup minimalis dan pengalaman pribadi penulis.
Pada halaman pertama buku ini menyajikan tampilan foto-foto tempat tinggal Fumio sebelum dan sesudah menjadi minimalis. Kita bisa melihat bahwa ada perbedaan yang kontras pada perubahan hidupnya. Hidupnya menjadi lebih sederhana dan tidak banyak “sampah” yang terpajang dalam apartemennya.
Terdapat belasan subbab tentang seputar hidup minimal dalam buku ini. Pada bab awal, pembaca diajak untuk lebih mendalami definisi minimalisme dan maknanya jika kita terapkan. Selain itu, Fumio turut menceritakan kehidupan sehari-harinya sebelum menjadi seorang yang minimalis. Diceritakan apartemennya penuh dengan barang dan sumpek yang membuat semangat hidupnya menurun dan punya alasan untuk bermalas-malasan. Namun pada titik tertentu, dirinya lambat laun mengenal kehidupan minimalis dan dia menerapkannya. Sedikit demi sedikit barang yang menurutnya tidak berguna atau hanya jadi pajangan akan disingkirkan. Jelas dengan barang yang sedikit tapi berguna membuat hidupnya kembali produktif dan ruangannya menjadi lebih enak dipandang.
Pada bab 5 yang berjudul “Merasa Bahagia Alih-alih Menjadi Bahagia”, penulis memaparkan salah satu dampak dari penerapan hidup minimalis bagi para penganutnya terutama Fumio adalah jauh merasa lebih bahagia. Memang kalimat “lebih bahagia” itu merupakan standar kebahagiaan yang berbeda-beda tiap orang, tetapi artinya adalah bagaimana kita memaknai sebuah kebahagian itu, hidup simpel membuat kita terhindar dari stress. “Kebahagiaan” itu sendiri berasal dari tindakan yang kita lakukan. Namun perlu diingat bahwa hidup minimalis itu bukanlah akhir dari perjalanan melainkan sebuah metode untuk mencapai akhir perjalanan yang damai.
Keunggulan dari buku ini adalah penulis merancang buku ini seolah-olah semacam kiat-kiat untuk hidup minimalis. Dibuka dengan Why, transformasi hidup Fumio, dan tips-tips hidup minimalis.