Etika Berbasis Kebebasan Amartya Sen

Etika Berbasis Kebebasan Amartya Sen

Author: Sunaryo

Category: Politics

Pemikiran Amartya Sen, tokoh dari Bengala dan pemenang Nobel ekonomi, telah mendobrak pengertian kuantitatif-tradisional tentang tujuan pembangunan dengan menekankan bahwa yang menentukan bagi mutu eksistensi manusia yang utuh adalah peluasan keberdayaan dan kebebasannya. Dalam buku ini penulis mengantar pembaca ke pusat pemikiran Amartya Sen itu. —Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno

Pengajar di Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Setiap klaim kebebasan biasanya membawa-serta efek samping bentuk baru perbudakan. Itulah mengapa cita-cita kebebasan perlu terus-menerus dikawal dengan kritik dan penggalian. Buku ini adalah salah satu pemandunya. —Dr. B. Herry-Priyono

Pengajar di Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Pembangunan yang seharusnya dilakukan adalah pembangunan manusia. Namun, keinginan itu ternyata sulit secara konsisten diwujudkan dalam kebijakan pemerintah karena faktor kepentingan, pandangan sempit tentang apa yang bernilai dalam hidup manusia, dan pragmatisme. Dalam buku ini, Dr. Sunaryo mengemukakan pemikiran Amartya Sen yang menegaskan bahwa manusia haruslah merupakan tujuan pembangunan. Melalui pendekatan pembangunan sebagai kebebasan, yang dibutuhkan manusia bukan hanya kesejahteraan ekonomi, tetapi juga kebebasan berpendapat, berpolitik, berserikat, dan lain-lain. Sebuah buku yang wajib dibaca oleh pembuat kebijakan pembangunan dan mereka yang ingin meluaskan wawasan mereka tentang masalah-masalah sosial, pembangunan, dan nilai-nilai kemanusiaan. —Pipip A. Rifai Hasan, Ph.D. Pengajar di Universitas Paramadin

No. GM :
617222019
ISBN :
978-602-03-3820-0
Price :
Rp 100,000
Total Pages :
314 pages
Size :
15x23cm
Published :
05 June 2017
Format :
Softcover
Category :
Politics
Tags
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Sunaryo

SUNARYO adalah pengajar di Program Studi Falsafah dan Agama Universitas Paramadina, Jakarta sejak 2011 sampai sekarang dan alumni program Doktoral di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Ia pernah mengajar di Islamic College for Advanced Studies (ICAS) pada 2009 dan di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta pada 2013–2014. Selain itu, ia juga adalah Direktur Eksekutif Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia) sejak 2013 sampai sekarang.