Perihal Gendis (Cover 2023)

Perihal Gendis (Cover 2023)

Author: Sapardi Djoko Damono

Category: Poetry

GENDIS:

Oke, tapi siapa namamu? Aku suka nama yang kalau diucapkan menjelma percikan api menjelma makna menghangatkan malam.

BURUNG:

Tidak tahukah kau, Gendis, bahwa burung tidak memerlukan nama? Tidak tahukah kau sebabnya, Gendis? Nama selalu bergeser-geser tafsirnya kalau diucapkan

Perihal Gendis adalah kumpulan puisi Sapardi Djoko Damono tentang seorang gadis yang beranjak dewasa dan mempertanyakan banyak hal di sekelilingnya. Kadang ia bercakap-cakap dengan mawar, burung, ulat, dan dirinya sendiri. Sebuah kumpulan puisi yang bisa mengajak pembaca untuk mengingat kembali arti rumah, keluarga, dan orang-orang terdekat kita.

No. GM :
623202024
ISBN :
978-602-03-9841-9
Price :
Rp 69,000
Total Pages :
60 pages
Size :
13,5 x 20 cm
Published :
21 June 2023
Format :
Soft Cover
Category :
Poetry
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono lahir di Solo, 20 Maret 1940. Saat ini berprofesi sebagai guru besar pensiun Universitas Indonesia (sejak 2005) dan guru besar tetap pada Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta (2009). Ia mengajar & membimbing mahasiswa di Pascasarjana Universitas Indonesia, Institut Kesenian Jakarta, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, dan Institut Seni Indonesia Solo.

Buku puisinya antara lain Mata Pisau (1974), Akuarium (1974), Duka-Mu Abadi (1979), Perahu Kertas (1984), Sihir Hujan (1984), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-ayat Api (2000), Mata Jendela (2001), Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro? (2002), Kolam (2009), Namaku Sita (2012), dan Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita (2012).

Buku fiksinya berjudul Pengarang Telah Mati (2001), Membunuh Orang Gila (2003), Sup Gibran, (2011), Pengarang Belum Mati (2011), Pengarang Tak Pernah Mati (2011), Pada Suatu Hari Nanti/Malam Wabah (2013), Jalan Lurus (2014), dan Arak-arakan (2014). Puisi dan esai beliau telah diterjemahkan ke dalam antara lain bahasa Inggris, Jerman. Prancis, Belanda, Arab, Jepang, China, Jawa, Bali, Italia, Portugis, Korea, Tagalog, Thai, Malayalam, Rusia, serta Urdu.

Hadiah dan penghargaan yang diraih oleh Sapardi antara lain Cultural Award (1978) dari Australian Cultural Council, Anugerah Puisi Putra (1983) dari Dewan Bahasa dan Sastra Malaysia, Hadiah Sastra (1984) dari Dewan Kesenian Jakarta, SEA-Write Award (1986) dari Thailand, Anugerah Seni (1990) dari Pemerintah RI, Kalyana Kretya (1996) dari Pemerintah RI, hadiah sebagai penerjemah terbaik untuk novel John Steinbeck, The Grapes of Wrath (1999) dari Yayasan Buku Utama, Satyalencana Kebudayaan (2002) dari Presiden RI, Khatulistiwa Literary Award (2004) untuk buku Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan, dan Penghargaan untuk Pencapaian Seumur Hidup dalam Sastra dan Pemikiran Budaya (2012) dari Akademi Jakarta.

Buku Sapardi yang terbit di Gramedia Pustaka Utama berjudul Hujan Bulan Juni edisi hard cover (2013), Bilang Begini, Maksudnya Begitu (2014), dan Trilogi Sukram (2015). Beliau bisa disapa di @SapardiDD.