Loading...

Amroeh Adiwijaya
H. Amroeh Adiwijaya dilahirkan di Gresik, 6 Juni 1958, dari orangtua, Hj. Mafazah (ibu) dan H. Rifai Malik (ayah). Beristrikan Hj. Ika Ariroza, SE (ibu rumah tangga, mantan karyawati Bank Lippo) dan dikaruniai dua putri: Rana Amira dan Adila Haira. Pekerjaannya adalah pengusaha kulit di Gresik sejak 1995.
Menempuh Sekolah Dasar di MI Maskumambang, Dukun Gresik, tamat tahun 1969. KMI (setingkat SLTP-SLTA) di Pondok Modern Gontor, tamat tahun 1975. Mengikuti Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Sibolangit Medan tahun 1977. Setelah itu, ia melanjutkan perguruan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, tamat tahun 1985.
Pengalaman organisasinya begitu luas. Semasa mahasiswa, ia pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (BPM-FHUI) tahun 1982-1983, Ketua Umum Senat Mahasiswa (SM) FHUI. Tahun 1983-1985, menjabat Koordinator Senat Mahasiswa se-UI tahun 1984 dan mewakili organisasi kemahasiswaan UI mengunjungi Universitas Negeri di ASEAN (1982).
Di luar kampus pun H. Amroeh juga aktif berorganisasi, seperti menjabat sebagai Ketua Umum Lembaga Hukum Mahasiswa Islam (LHMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta (1980-1982), dan Ketua Departemen Luar Negeri Pengurus Besar (PB) HMI 1983 (Ketua Umum: Harry Azhar Aziz), serta Anggota Leo Club Jayaparama Jakarta, tahun 1984-1985 (Ketua: Victor Fungkong, S.H., L.L.M.). Semasa di tengah-tengah masyarakat ia menjadi anggota \\\\\\\"Forum Rembug Nasional\\\\\\\" (FRN), suatu pertemuan tingkat nasional di Bali, forum yang menanggapi kemelut politik semasa pemerintahan (dan dihadiri) Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)mewakili masyarakat Jawa Timur (2001). Ia pun diminta oleh pengurus pusatnya di Jakarta sebagai pelaksana \\\\\\\"Police Watch\\\\\\\" Jawa Timur, sebuah LSM berjaringan internasional (2005). Sejumlah karya tulisnya telah terbit menjadi buku di antaranya Demokrasi Indonesia?, Gerakan Wali Murid \\\\\\\"Mendobrak Mafia Pendidikan\\\\\\\", dan kumpulan cerpen Komedi Nurani.
Menempuh Sekolah Dasar di MI Maskumambang, Dukun Gresik, tamat tahun 1969. KMI (setingkat SLTP-SLTA) di Pondok Modern Gontor, tamat tahun 1975. Mengikuti Jambore Nasional Gerakan Pramuka di Sibolangit Medan tahun 1977. Setelah itu, ia melanjutkan perguruan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, tamat tahun 1985.
Pengalaman organisasinya begitu luas. Semasa mahasiswa, ia pernah menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (BPM-FHUI) tahun 1982-1983, Ketua Umum Senat Mahasiswa (SM) FHUI. Tahun 1983-1985, menjabat Koordinator Senat Mahasiswa se-UI tahun 1984 dan mewakili organisasi kemahasiswaan UI mengunjungi Universitas Negeri di ASEAN (1982).
Di luar kampus pun H. Amroeh juga aktif berorganisasi, seperti menjabat sebagai Ketua Umum Lembaga Hukum Mahasiswa Islam (LHMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta (1980-1982), dan Ketua Departemen Luar Negeri Pengurus Besar (PB) HMI 1983 (Ketua Umum: Harry Azhar Aziz), serta Anggota Leo Club Jayaparama Jakarta, tahun 1984-1985 (Ketua: Victor Fungkong, S.H., L.L.M.). Semasa di tengah-tengah masyarakat ia menjadi anggota \\\\\\\"Forum Rembug Nasional\\\\\\\" (FRN), suatu pertemuan tingkat nasional di Bali, forum yang menanggapi kemelut politik semasa pemerintahan (dan dihadiri) Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)mewakili masyarakat Jawa Timur (2001). Ia pun diminta oleh pengurus pusatnya di Jakarta sebagai pelaksana \\\\\\\"Police Watch\\\\\\\" Jawa Timur, sebuah LSM berjaringan internasional (2005). Sejumlah karya tulisnya telah terbit menjadi buku di antaranya Demokrasi Indonesia?, Gerakan Wali Murid \\\\\\\"Mendobrak Mafia Pendidikan\\\\\\\", dan kumpulan cerpen Komedi Nurani.