Mickey7

Mickey7

Author: Edward Ashton

Category: Novel

Mati memang tidak enak... tapi yah, itulah risiko pekerjaan.

Mickey7 seorang Expendable: iterasi―clone―yang nyawanya tidak dianggap penting. Ia ikut ekspedisi manusia untuk tinggal di dunia es Niflheim. Jika ada misi yang sangat berbahaya, dengan taruhan nyawa, Mickey jadi andalan. Kalau ada satu iterasi mati, tubuh baru diregenerasi, lengkap dengan sebagian besar memori tubuh sebelumnya.

Pada suatu misi jelajah rutin, Mickey7 hilang dan dianggap tewas. Saat ia berhasil kembali ke markas koloni, nasibnya sudah ditentukan. Ada iterasi baru, Mickey8, yang menggantikannya sebagai Expendable. Expendable ganda tidak disukai, dan kalau ketahuan, mereka akan didaur ulang menjadi protein untuk makanan koloni.

Sementara itu, kehidupan di Niflheim terus memburuk. Spesies asli semakin penasaran terhadap tetangga baru mereka, menyebabkan Commander Marshall sangat ketakutan. Pada akhirnya, bertahannya kedua kehidupan akan bergantung pada Mickey7. Masalahnya, bisakah ia bertahan hidup?

“Buku karya Ashton ini di awal berkesan komedi, tapi di bagian akhir terasa “mengusik” nurani. Sebagai Expendable, Mickey7 punya hak untuk menanyakan apakah yang dimaksud sebagai manusia atau siapakah yang berhak menghancurkan suatu tempat untuk lalu menguasainya...” Library Journal, starred review

No. GM :
624188001
ISBN :
9786020675831
Price :
Rp 119,000
Total Pages :
416 pages
Size :
13,5 x 20 cm
Published :
20 March 2024
Format :
Softcover
Category :
Novel
Jadilah yang pertama untuk mereview buku ini
Edward Ashton

Edward Ashton adalah penulis novel Antimatter Blues, Mickey7 (akan diadaptasi menjadi film yang disutradarai oleh Bong Joon-ho dan dibintangi oleh Robert Pattinson), Three Days in April dan The End of Ordinary. Fiksi pendeknya telah muncul di berbagai media mulai dari buletin perusahaan sosis Italia hingga Escape Pod, Analog, dan Fireside Fiction. Kini, Ia tinggal di bagian utara New York di sebuah kabin di hutan (bukan Cabin in the Woods) bersama istrinya, anak-anak perempuannya, dan seekor anjing lucu bernama Max, tempat dia menulis—kebanyakan fiksi, terkadang memperhatikan mata burung pelatuk raksasa yang waspada dan burung hantu yang berputar-putar. Di waktu luangnya, Ashton menikmati meneliti penyakit kanker, mengajar fisika kuantum kepada mahasiswa pascasarjana yang cemberut, dan menggerutu.

Books by Edward Ashton