Fransiskus, Manusia Pendoa (Cover 2024)
Author: Mario Escobar
Category: Lomba Ulasan Sewindu Bincang Buku, Religion & Spirituality
Pertama dari Jesuit, Pertama dari Amerika Latin
Jorge Mario Bergoglio, yang sekarang menjadi Paus Fransiskus, adalah seorang pendoa sekaligus pekerja. Ia adalah sosok bersahaja yang selalu mementingkan orang lain. Meski tampak polos dan sederhana, Paus Fransiskus memiliki latar belakang teologis yang tidak tanggung-tanggung. Ia adalah seorang tokoh besar, tetapi masih menempuh perjalanan dengan kereta bawah tanah dan bus seperti kebanyakan warga biasa. Tak kenal lelah dalam memerangi kemiskinan dan marginalisasi, ia menjadi pembawa harapan bagi kaum miskin dan tertindas.
Kerendahan hati, semangat, dan ketabahannya dalam memimpin Gereja, khususnya menghadapi rupa-rupa tantangan zaman, lahir dari kehidupan doa yang mendalam. Doa, bagi Paus Fransiskus, adalah perpaduan antara keberanian, kerendahan hati, dan penyembahan. Doa selalu mengubah kenyataan: jika kenyataan di sekitar kita tidak berubah, setidaknya hati kita berubah. Dan, tidak ada doa yang tidak didengarkan; Allah selalu menanggapi doa-doa kita.
Buku ini merupakan biografi seorang sosok lemah lembut yang tiba-tiba menjadi salah satu orang paling berpengaruh di planet ini. Dalam buku ini, tampak bagaimana doa sungguh menjadi sumber kekuatan utama bagi hidup dan pelayanannya. Mungkinkah musim semi bagi Gereja Katolik akhirnya tiba setelah dilanda musim dingin yang sangat panjang?
Saya merasa beruntung karena memperoleh edisi perdana buku ini. Isinya sangat informatif dan mengulas secara gamblang tentang sosok Paus Fransiskus, baik tentang kehidupan, kata-kata,hingga pikiran-pikirannya.
Paus Fransiskus adalah seorang imam Jesuit dan menjadi orang Amerika Latin yang dipilih sebagai Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik Roma. Dia adalah sosok pemimpin yang rendah hati. Hal itu tercermin sejak awal keterpilihannya sebagai Paus. Kepada orang banyak yang hadir di Lapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus mohon didoakan, agar berkat Tuhan turun atas dirinya.
Saat terpilih pada 13 Maret 2013, Paus Fransiskus menghadapi tantangan-tantangan yang tidak mudah di zaman maju serba digital ini. Namun Uskup Roma yang Ketika terpilih berusia 79 tahun ini mempunyai keyakinan yang kuat terhadap kekuatan doa. "Kekuatan yang sejati adalah pelayanan. Paus harus melayani semua orang, terlebih orang miskin, kaum lemah, kaum rentan." demikian ucapan Paus melalui akun Twitternya yang dikutip dalam buku ini.
Buku ini seluruhnya terdiri dari 13 bab, ditambah pengantar dan bagian penutup, mengajak kita untuk menyelami kehidupan dan pribadi Bapa Suci sebagai Paus di abad ke-XXI ini.
(Dionisius Agus Puguh Santosa)
Tulisan dari Mario Escobar ini berfokus pada salah satu dari 3 hal tersebut yakni doa. Malam itu, tepatnya pada tanggal 13 Maret 2013, Jorge Mario Bergoglio, memutuskan nama barunya yakni Paus Fransiskus dan saat itu pula, ia akan memimpin 1,2 miliar umat Katolik, ribuan imam, institusi pendidikan, pusat pelayanan dan bangunan-bangunan gereja. Dapat dibayangkan sebesar apa tantangan yang akan dihadapinya.
Menariknya, sebelum berkat pertama kepada umat, ia meminta doa.
“Saya mohon kepada Anda sekalian untuk berdoa kepada Tuhan agar Ia bersedia memberkati saya.”
Dapat disimpulkan bahwa doa merupakan kekuatan utama Paus Fransiskus hingga saat ini. Secara pribadi, buku ini menjadi sebuah pengingat bagi saya, khususnya mengenai doa. Seringkali, saya berdoa sebatas memerlukannya atau ya, ada sesuatu yang saya ingin.
Berbeda menurut Paus Fransiskus, makna doa tidak sebatas mengajukan keinginan, mengungkapkan rasa syukur atau keluhan kepada Tuhan. Doa itu seperti bernafas, dilakukan terus menerus. Baginya, doa bukanlah suatu alat untuk manusia mengendalikan Tuhan, namun doa merupakan perpaduan antara keberanian, kerendahan hati dan penyembahan.
Di salah satu bab, Mario Escobar membubuhkan suatu pertanyaan.
“Apa yang diperbuat oleh doa?”
Semoga dengan menilik dan mendalami kisah manusia pendoa ini, pertanyaan tersebut terjawab.