Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti

Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti

Author: Julia Keller

Category: Self-Improvement, Lomba Ulasan Sewindu Bincang Buku

“Jika Anda berpikir untuk berhenti bekerja atau bercerai, jangan—setidaknya sebelum Anda membaca buku ini.” ―Joseph T. Hallinan, jurnalis pemenang Pulitzer dan penulis buku best seller Why We Make Mistakes

Ingin berhenti? Bagus. Belajarlah menjalani hidup tanpa rasa takut—di tempat kerja, di rumah, dalam menjalin relasi.

Scottie Pippen, mantan bintang NBA, menolak untuk kembali turun ke lapangan. Pangeran Harry dan Meghan Markle keluar dari keluarga kerajaan. Jutaan orang keluar dari pekerjaan mereka untuk mencari kebahagiaan dan kesuksesan sesuai definisi mereka masing-masing. Apakah ini suatu kesalahan? Julia Keller, jurnalis pemenang Pulitzer, tidak berpendapat demikian. Dan nyatanya, bisa jadi pilihan ini justru menyelamatkan hidup Anda.

Dalam buku ini, Keller membongkar mitos ketekunan sampai ke akarnya. Karena tidak selamanya tabah itu bagus. Bertahan tidak selalu membuahkan hasil. Dan berhenti malah bisa menjadi wujud cinta pada diri sendiri. Tak Apa-Apa Jika Harus Berhenti mengingatkan Anda bahwa untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan memuaskan, Anda harus mampu berkata “tidak”— berhenti total. Anda akan mengetahui: • seni berhenti sementara; • cara memanfaatkan berhenti untuk memunculkan terobosan-terobosan penting; • mengapa Anda tidak bisa sukses jika hanya mengandalkan apa yang Anda miliki; • cara mengelola rasa bersalah dan malu.

Karya ini merupakan hasil serangkaian penelitian ilmiah mutakhir dan percakapan dengan orang-orang yang telah membuat perubahan besar dalam hidup mereka. Keller membuat Anda percaya diri untuk berhenti.

No. GM :
624221042
ISBN :
978-602-06-7966-2
Price :
Rp 119,000
Total Pages :
346 pages
Size :
13,5 x 20 cm
Published :
23 October 2024
Format :
Soft Cover
Category :
Self-Improvement , Lomba Ulasan Sewindu Bincang Buku
Arvig Budiatus Sholikhah
Arvig Budiatus Sholikhah
2 days ago
Cover bukunya mengingatkanku dengan buku Di Tanah Lada edisi lama yang berwarna kuning. Mata langsung tertuju dengan buku ini. Warnanya kontras dengan buku lainnya. Perihal berhenti memang sedang ramai diperbincangkan dikalangan publik. Pendapat-pendapat pribadi diberikan untuk bisa saling menguatkan satu sama lain. Pilihan berhentipun bisa menjadi pilihan pertama. Tak harus menjadi pilihan terakhri. Barangkali memang butuh berhenti untuk lebih bahagia lagi. Tujuan akhir bahagia harus ditempuh. Keluar dari aturan-aturan semestinya yang harus dilakukan adalah hal yang tidak tertulis. Kebutuhan tubuh dan jiwa setiap orang hanya orang itu yang mengetahuinya. Namun, aku menyepakati Kak Julia yang memberikan pilihan-pilihan trobosan-trobosan yang bisa dimunculkan tatkala berhenti. Memilikirkan yang seharusnya dilkaukan dan tidak dilakukan. Buku ini relate dengan zaman sekarang yang anak mudanya sudah mulai banyak yang goyah dan kurang tekad mencapai tujuan. Tujuannya jelas tetapi tidak segera berbenah. Hati dan jiwa perlu diberi jeda untuk bisa lari lebih jauh.
Julia Keller

Penulis buku nonfiksi dan fiksi, dalam berbagai genre mulai dari misteri hingga fiksi ilmiah dan cerita untuk dewasa muda, Julia lahir dan dibesarkan di Huntington, Virginia Barat. Ia meraih gelar Ph.D. dalam Sastra Inggris dari Universitas Negeri Ohio, dan pernah mengajar di Universitas Princeton, Universitas Chicago, dan Universitas Notre Dame. Di antara penghargaan yang diterimanya adalah Penghargaan Pulitzer untuk penulisan cerita.

Ia adalah kepala kritikus buku dan penulis staf di The Chicago Tribune selama bertahun-tahun, sebelum meninggalkan dunia jurnalisme harian untuk menulis buku. Serial misterinya yang mendapat pujian kritis, berlatar di negara bagian asalnya, Virginia Barat, menampilkan jaksa Belfa Elkins. Novelis terlaris New York Times, Michael Connelly, menyebut Elkins sebagai "salah satu karakter fiksi paling lengkap saat ini."