
Pagar Rumahku Berubah Warna
Author: Ama Gaspar
Category: Poetry
Aku ingin bercerita kepadamu dalam suara paling jernih yang bisa ditangkap telinga dan disimak kepalamu.
Hujan tumbuh di sekeliling rumahku. Rintiknya berwarna merah, ungu, biru atau apa pun yang bisa kau bayangkan ada dalam lukisan seorang anak kecil.
Jangan menyela atau bertanya. Sebab kisah ini beginilah adanya.
Pohon-pohon akasia yang meneduhkan jalanan juga pagar rumahku berubah warna. Warnanya serupa sore kesukaanmu. Sedikit jingga dan banyak merah. Dari jendela bergorden tipis, kaki-kaki hujan sesekali menyentuh kaca bening, di mana aku berdiri di sebaliknya.
Telah pergi kemarau berumur panjang itu. Akan tiba mekar bunga-bunga di kamar tidur itu. Mulailah menghitung domba-domba, satu untuk setiap harapanmu.
Lalu bunga-bunga yang namanya tidak kukenal bermunculan di ruang tamu, dapur, meja makan dan tempat tidur. Kemudian seribu kupu-kupu menjadikan rumahku taman bermain.
Kau mungkin akan mengingat ini, dongeng sebelum tidur yang tak punya judul.